Minggu, 15 Desember 2013

apa..



Gerimis malam ini...
Aku lupa bagaimana caranya menulis,
Aku lupa bagaimana cara menarasikan hari-hariku akhir-akhir ini. Hari ini aku menulis sekadarnya saja. Tulisan ini hanya curahan yang dibersamai gerimis sederhana.
8 juni sudah berlalu selama 188 hari lamanya. Selama itu pula banyak kisah yang telah terlewati dengan cara yang unik. Aku dan dia, yang sejak tanggal itu berubah menjadi kami, mencoba untuk terus bertahan. Ada satu hal yang ingin aku tegaskan di sini, aku sudah tak pernah meningat 16 februari lagi. Aku melupakan tentang hujan, indomie goreng, tentang gitar dan kursi bambu, dan aku sudah melupakan semua itu. Tapi kali ini aku menyinggungnya karena kamu juga selalu mempertanyakannya. Kamu selalu meragukan antara aku dan masa lalu itu, yang jelas-jelas takkan pernah kembali.
Jika aku membalas pesan singkatnya, itu semata-mata hanya karena ingin menjaga hubungan baik sebagai teman, hanya itu. Aku tak suka memiliki musuh, apalagi yang notabennya seseorang yang pernah istimewa, mantan. Jika kamu tak memahami itu, artinya kamu juga belum mengenal aku sepenuhnya. Aku selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan siapapun, sekalipun itu orang yang sangat aku benci. Aku membenci ay*hku, mungkin dia adalah orang yang tidak akan pernah aku maafkan di dunia ini.  tapi aku selalu berusaha membangun hubungan baik dengannya, meski itu sulit sesulit-sulitnya. Aku membenci mantannya mantanku, cewek yang selalu mengusik hidupku selama setahun lebih. tapi ketika dia menghubungiku aku berusaha bersikap biasa, aku tak menunjukkan bagaimana dan sebesar apa aku tak menyukainya. Aku benci orang-orang yang pernah meredahkanku, dan keluargaku, mereka yang menghina atau yang menyakiti hati kami.  tapi aku berusaha tidak terlalu sibuk membencinya. Lebih baik aku menghindar dari orang-orang itu daripada mereka harus melihat kebenciannku. Aku lebih baik diam. Mungkin kamu memang belum mengenalku, itulah kenapa kamu melarangku membalas pesan singkat apalagi telepon darinya.
Kita sudah berjalan setengah tahun, aku hanya ingin kita lebih dewasa menyikapi ini. Jika aku yang lupa bersikap kekanak-kanakan coba ingatkan aku. Begitupun sebaliknya, aku akan mengingatkanmu ketika kamu bertindak sepeti anak kecil. Aku lelah jika kita harus meributkan hal-hal yang sebenarnya sepele, namun dipresepsikan serius.
Hari-hariku yang berat, aku tak pernah meratapinya. Tentang tuntutan ini itu yang entah sanggup atau tidak aku menjalaninya. Tentang perjalanan studiku dan beban hidup yang mungkin kelihatan mudah, aku sengaja tak membaginya denganmu karena aku hanya akan merasa semakin malang ketika menceritakan itu semua kepadamu. Ketika aku merasa benar-benar malang seperti malam ini, hanya air mata yang berusaha menjelaskannya. Aku malu jika harus menceritakan kesepianku pada siapapun, termasuk kamu. Aku malu jika orang lain melihatku menangisi jalan takdirku. Aku nggak butuh belas kasihan !
 Gerimis malam ini semakin deras,
Kamu ingat nggak , ketika disuatu malam kita ngobrol lewat telepon kemudian aku menceritakan semua tentang keluargaku. Saat dimana aku menangis sejadi-jadinya, dan mungkin saat itu kamu juga ikut meneteskan air mata. Sejak malam itu aku tidak pernah menangisi jalannku, setiap hari aku pura-pura kuat, aku mengalihkan kesepianku lewat teman-temannku. Aku berusaha seolah-olah ratapan seperti malam itu tidak pernah ada, aku berusaha dewasa. tapi malam ini aku gagal, aku kembali rapuh...
 Dan malam ini, kita sedang berkomunikasi. Lewat pesan-pesan singkatku aku mengirimkan emot senyum aku mengatakan sedang menulis ini yang akan segera ku posting. Aku berusaha membohongimu jika aku sedang tersenyum jika aku sedang tertawa lewat tanda seperi ini :D. Aku bohong. Aku menangis...
Kadang aku berpikir apakah aku kuat, bukan untuk hubungan kita. Melainkan untuk jalan hidupku...

Minggu, 01 Desember 2013

Tentang Rasa

"Back To December"

I'm so glad you made time to see me.
How's life? Tell me how's your family?
I haven't seen them in a while.
You've been good, busier than ever,
We small talk, work and the weather,
Your guard is up and I know why.
Because the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind.
You gave me roses and I left them there to die.

So this is me swallowing my pride,
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night,"
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you.
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I go back to December all the time.

These days I haven't been sleeping,
Staying up, playing back myself leavin'.
When your birthday passed and I didn't call.
And I think about summer, all the beautiful times,
I watched you laughing from the passenger side.
Realized that I loved you in the fall.

And then the cold came, the dark days when fear crept into my mind
You gave me all your love and all I gave you was "Goodbye".

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night."
And I go back to December all the time.
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and change my own mind
I go back to December all the time.

I miss your tanned skin, your sweet smile,
So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night –
The first time you ever saw me cry.

Maybe this is wishful thinking,
Probably mindless dreaming,
But if we loved again, I swear I'd love you right.

I'd go back in time and change it but I can't.
So if the chain is on your door I understand.

But this is me swallowing my pride
Standing in front of you saying, "I'm sorry for that night."
And I go back to December...
It turns out freedom ain't nothing but missing you,
Wishing I'd realized what I had when you were mine.
I'd go back to December, turn around and make it all right.
I'd go back to December, turn around and change my own mind

I go back to December all the time.
All the time.